Selasa, 17 Oktober 2017

Ir. H SOEKARNO MEMILIH 17 AGUSTUS SETELAH SOWAN KE 4 ULAMA SUFI

Ir. H SOEKARNO MEMILIH 17 AGUSTUS SETELAH SOWAN KE 4 ULAMA SUFI

Hal yg menarik untuk kita renungkan dan cermati diantaranya adalah mengapa Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia pertama memilih tanggal 17 Agustus 1945 untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia?

Bukan ditanggal lainnya misalnya tanggal 15 atau 16 Agustus 1945. Atas dasar apakah Bung Karno memilih tanggal 17?

Tentunya pemilihan tanggal itu tidak hanya kebetulan atau “ujug-ujug”, memproklamirkan bangsa ini. - Selain karena alasan desakan dari pemuda yg tidak ingin mendapatkan kemerdakaan yg “sekedar hadiah” dari penjajah, (baca dialog antara Sukarni dan Bung Karno yg terdapat pada buku ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ oleh Cindy Adams), ternyata ada fakta lain dibalik pemilihan tanggal 17 Agustus 1945 tersebut. -

Fakta ini diungkapkan oleh Kyai Moch. Muchtar bin Alhaj Abdul Mu’thi di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah di Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur. Apakah fakta itu?

Kurang lebih 5 bulan sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno mencari ulama tasawuf yang mempunyai tingkat mukasyafah atau inkisyaf.

Bung Karno berhasil menemukan empat orang ulama tasawuf yaitu : Syeikh Musa Sukanegara (Ciamis), KH Abdul Mu’thi (Madiun), Sang Alif atau R. Sosrokartono (Bandung), dan KH Hasyim Asy’ari Tebuireng Cukir (Jombang).

Kesimpulan dari pertemuan Bung Karno dengan keempat ulama tasawuf tersebut adalah “Tidak lama akan ada berkat rahmat Allah besar turun di Indonesia, di bulan Ramadhan, tanggal 9 (penanggalan Islam), tahun 1364 H, hari Jumat Legi, bila meleset harus menunggu 300 tahun lagi”. Kelak di tanggal 9 Ramadhan 1364 H bertepatan dgn 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

@pena_aswaja

0 komentar:

Posting Komentar

Buku "Who Am I? How I Am"

Judul Buku      : Who Am I? How I Am Penulis            : Mochammad Fuad Nadjib ISBN                 : (masih dalam proses) Sinopsis        ...